Senin, 25 Oktober 2010

20th Century Boys (2008)

Suka film Tokusatsu ? Itu loh, film khas Jepang yang mengedepankan tokoh berkostum dan ceritanya pasti selalu berkisar satu hal : Menyelamatkan dunia. Nggak, saya nggak benci film-film sejenis itu kok. Apakah film yang saya tonton ini, “20th Century Boys” (2008) yang disutradarai Yukihiko Tsutsumi, berkisar seputar superhero seperti itu juga ?

Nggak sih. Tapi kita masih bisa merasakan hawa itu juga disini, walaupun dengan tema yang sedikit unik.


“20th Century Boys” adalah film adaptasi dari manga Jepang sukses berjudul sama yang diciptakan oleh Naoki Urasawa. Dikisahkan Kenji yang menghabiskan masa kecilnya dengan membuat sebuah perkumpulan rahasia bersama 8 orang temannya. Mereka bersama-sama melakukan hal yang aneh, merancang logo perkumpulan rahasia mereka sendiri, bahkan menuliskan khayalan mereka tentang apa yang akan terjadi di masa mendatang dan menamainya ‘The Book of Prophecies’. 31 tahun kemudian, saat semuanya melupakan hal tersebut dan berjalan masing-masing dengan hidupnya, muncul isu mengenai sebuah sekte rahasia yang menggunakan logo perkumpulan rahasia saat mereka kecil. Kacaunya lagi, sekte tersebut akan mewujudkan seluruh halaman ‘The Book of Prophecies’ menjadi kenyataan, yang berarti kelangsungan hidup manusia menjadi terancam ! Siapakah pemimpin sekte tersebut, dan bagaimana menghentikannya ?

Untuk sebuah film manga, apalagi manga-nya, cerita yang dihadirkan memang cukup absurd. Lupakan bayangan bahwa kita akan menghadapi monster raksasa yang siap meluluhlantakkan Tokyo dengan semburan apinya. Apalagi kalo kita liat poster filmnya, siapa yang nggak bakal mengasosiasikan film ini dengan adegan ‘raksasa-yang-berantem-di-kota’. Makanya, saya cukup excited sama film ini karena temanya yang cukup berani dan kompleks (dan tentu saja, selain dorongan teman-teman saya untuk menonton film ini…wahaha).

Seakan nggak mau kalah dengan film-film lain, film ini berusaha membuktikan kalau film manga juga mampu memanjakan mata kita secara professional. Contohnya adalah soal CGI (Computer Generated Imagery). Saya kagum sama efek ledakan dan kehancuran yang bakal sering kita lihat di film ini. Mungkin ada beberapa adegan yang animasinya masih kasar, tapi secara utuh, film ini sudah sangat memuaskan. Sudut-sudut pengambilan gambarnya pun patut diacungi jempol. Suasana creepy dan menegangkan yang terkadang perlu dimunculkan dalam suatu scene berhasil diangkat dengan bantuan sinematografinya ini.

Kalo ditanya soal aktingnya, saya nggak terlalu bisa menilai akting sebenernya, tapi coba bayangkan para pemain film-film superhero Jepang yang tayang setiap hari minggu. Yap…saya nggak tau itu bagus atau nggak, tapi saya kurang bisa merasakan emosi di film ini, malah terasa dipaksakan dan terkesan konyol . Apalagi saat adegan ketika mereka masih anak-anak, yang akhirnya membuat saya bersyukur masih ada akting yang lebih aneh dari artis-artis Indonesia.

Hal lainnya, film ini masih tidak jelas dalam membidik target penonton film mereka. Karena secara tema dan kompleksitas cerita, film ini jelas untuk konsumsi dewasa atau minimal yang sudah mampu berpikir dengan matang. Tapi dari segi humor maupun konfliknya, terasa dangkal sekali, sehingga malah kurang ‘nendang’ dan menyebalkan. Donkey dan ‘snot-towel’ misalnya, terasa sangat menyebalkan dan menjijikkan, dan berhasil mengganggu kenikmatan saya menonton film ini. Kalau humor-humornya bisa dibuat lebih dewasa dan matang, mungkin film ini bakal lebih enjoyable buat saya pribadi.

Film dengan janji yang hebat, namun terasa nanggung dan dipaksakan. Kapan lagi kita bisa diajak mencerna cerita yang kompleks oleh sebuah film manga ? Sayangnya, akting yang kurang memukau dan humor serta konflik yang terlalu dangkal membuat film ini seakan seorang superhero yang sudah berganti kostum dengan heboh dan membesar menjadi raksasa, hanya untuk melawan seekor kucing ?

Dimas Dwi Adiguna

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Walopun blog dimenonton.blogspot.com ini sifatnya tidak serius dan bebas, tapi tetap jangan melakukan hal-hal yang merugikan pihak lain.

Jangan melakukan spam, iklan, hujatan terhadap individu atau objek lainnya dengan kata yang kasar (ofensif), spoiler, dan hal lainnya yang mengganggu kenyamanan. Komentar yang dipostkan disini akan dimoderasi dulu.

Happy commenting ;)